KASUS
PEMBOBOLAN DOKUMEN RAHASIA AMERIKA SERIKAT
Di
zaman sekarang ini sudah sangat marak kasus penyerangan keamanan negara, termasuk di negara kita sendiri Indonesia. Pihak-pihak
yang melakukan aksi kejahatan dalam dunia teknologi ini mempunyai berbagai
alasan tersendiri dalam pelancaran aksinya. Namun, umumnya aksi mereka hanya
untuk menguntungkan diri mereka sendiri dan merugikan orang lain atau pihak yang menjadi
korban. Aksi pihak tak bertanggung jawab ini biasanya dalam bentuk pembobolan
ATM, pencurian identitas atau bahkan pembobolan situs penting suatu
pemerintahan yang pernah menjadi berita hangat seperti kasus pembobolan dokumen
rahasia milik Amerika Serikat yang kemudian hasilnya disebarkan melalui
situs WikiLeaks. Perlu diketahui terlebih dahulu mengenai WikiLeaks, WikiLeaks
merupakan media massa internasional yang mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia
negara dan perusahaan kepada publik melalui situs webnya. Organisasi ini
bermarkas di Stockholm, Swedia. Situs WikiLeaks diluncurkan secara resmi pada
Desember 2006 oleh disiden politik Cina, Jurnalis, Matematikawan dan ahli
teknologi dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia dan Afrika Selatan.
Pada pendiri dan orang-orang yang tergabung dalam organisasi ini tidak pernah
disebutkan namun artikel koran dan majalah "The New Yorker"
mendeskripsikan Julian Assange, serang jurnalis dan aktivis internet Australia,
sebagai direktur Wikileaks.
![]() | ||||||||||
|
![]() |
Julian Assange |
Setelah
mengetahui apa itu WikiLeaks, saya akan menganalisis kasus yang berhubungan dengan
pembobolan dokumen rahasia milik Amerika Serikat melalui situs WikiLeaks. Dalam situs
Wikileaks tersebut terdapat ribuan dokumen rahasia Amerika Serikat yang
dipublikasikan termasuk dokumen rahasia yang terkait dengan hubungan diplomatik
antara Indonesia dan Amerika Serikat. Selain dengan Indonesia, sejumlah dokumen
rahasia Amerika Serikat terkait hubungan diplomatiknya dengan negara lain juga
ikut terpajang di situs Wikileaks ini. Beberapa contoh kasus yang saya peroleh
antara lain :
- Terkait dengan Indonesia, Wikileaks menengarai telah mengantongi lebih dari 3.000 dokumen rahasia atau laporan diplomatik Amerika Serikat yang dikirim ke dan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan konsulat jenderal di Surabaya. Tiga dokumen telah dirilis, yaitu mengungkapkan Program Pelatihan dan Pendidikan Militer Internasional bagi Indonesia pasca tragedi Santa Cruz yang disebut-sebut melibatkan TNI/Kopassus, serta intervensi Amerika Serikat dalam proses referendum Timor Timur pada 1999 yang bermuara pada lepasnya wilayah itu dari Indonesia. Dengan dirilisnya dokumen ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat dapat terganggu karena luka lama apabila kedua belah pihak tidak dapat menyikapi kasus tersebut dengan bijak.
- Wikileaks telah menjadi pembicaraan di media internasional karena bocornya dokumen Departemen Luar Negeri AS pada tanggal 28 November 2010. Dokumen-dokumen ini mencakup periode antara 1966 dan 2010, dan termasuk dokumen tentang perang di Afghanistan dan Irak, serta kabel top-rahasia antara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan kedutaan besar serta konsulat di seluruh dunia.
Sebelum
kasus baru ini terungkap, ternyata Wikileaks juga pernah mempublikasikan 400
ribu dokumen rahasia mengenai Perang Irak. Berikut 10 kasus papan atas yang
diungkap Wikileaks sebelum pengungkapan 250 ribu dokumen kawat diplomatik
rahasia Kementeri Luar Negeri Amerika Serikat antara lain :
- Serangan Helikopter Apache di Irak
Wikileaks
mempublikasikan cuplikan video yang menampilkan 15 orang termasuk dua wartawan
Reuters ditembak mati oleh sebuah juru tembak di sebuah helikopter Apache milik
Angkatan Darat Amerika Serikat. Gambar video yang diambil dari kamera senapan
di helikopter tersebut mengguncangkan dunia. Dalam tayangan video tersebut, kru
helikopter terdengar tertawa sambil menghujat korban tertembak dan mengatakan
“bakar mereka!” serta “tembak terus, tembak terus”. Militer Amerika Serikat
menolak memberikan sanksi disiplin kepada kru helikopter tersebut. Mereka
menilai “ada para pemberontak dan reporter di kawasan tempat pasukan Amerika
Serikat diserbu. Saat itu, kami tidak bisa mendeteksi apakah (wartawan Reuters)
membawa kamera atau senjata.” Saudara dari salah satu wartawan Reuters yang
tewas menyangsikan itu. “Pertanyaan saya adalah bagaimana mungkin pilot Amerika
yang sangat terlatih dengan informasi teknologi tingkat tinggi tidak bisa
membedakan antara kamera dan pelontar roket,” ujar saudara wartawan Reuters
tersebut.
- Prosedur Operasi Guantanamo Bay
Prosedur
Standar Operasi untuk Camp Delta, panduan para tentara untuk menangani tahanan
di Camp Delta, dirilis Wikileaks pada 2007. Kelompok pejuang hak asasi manusia
mengkritik panduan resmi tersebut. Pasalnya, panduan itu menyebutkan tahanan
tidak bisa mendapat akses ke Palang Merah sampai lebih dari empat pekan.
Salah satu aturan dalam prosedur yang dikritik juga adalah hadiah khusus bagi
tahanan. Dalam peraturan tersebut, tahanan yang berlaku baik dan bisa bekerja
sama bisa mendapat hadiah khusus: satu bungkus kertas toilet.
- Kitab Suci Scientology - Pada 2008
Wikileaks
membeberkan ‘kompilasi kitab suci Scientology’ termasuk praktek-praktek
kontroversial di Gereja. Pengacara dari Church of Scientology mencoba mendesak
Wikileaks untuk mencabut informasi tersebut. Namun, Wikileaks menolaknya.
- Surat Elektronik Unit Penelitian Iklim
Lebih dari
1.000 surat elektronik dikirim dalam 10 tahun oleh staf di Unit Penelitian
Iklim dari University of East Anglia dipublikasikan di Wikileaks setelah
diakses seorang peretas. Surat elektronik tersebut menunjukkan para ilmuwan terlibat
dalam rekayasa untuk mendukung argumen bahwa pemanasan global adalah nyata dan
buatan manusia. Laporan tersebut dinilai sebagai skandal ilmiah terburuk dalam
generasi tersebut. Akibat kasus tersebut, Kepala CRU Profesor Phil Jones
mundur. Namun, karena penelitian menyebutkan Jones tidak terkait kasus itu,
Jones akhirnya diangkat lagi.
- Daftar Hitam Internet di Australia
Tahun lalu,
ketika pemerintah Australia merancang “dinding api besar Australia” agar
pengguna internet di negeri mereka tidak bisa melihat situs yang dianggap tidak
cocok menurut pemerintah. Wikileaks mendapatkan daftar tersebut. Wikileaks pun
mempublikasikannya meski ada peringatan dari Profesor Bjorn Landfelds dari
University Sydney yang terlibat membuat daftar tersebut. Landfelds
memperingatkan daftar tersebut “berisi ensiklopedia ringkas dari materi yang
berpotensi sangat berbahaya” dan “mimpi buruk yang terburuk yang
mengkhawatirkan para orang tua”. Ternyata, bagian dalam daftar tersebut tidak
mengandung pornografi anak atau semacamnya. Beberapa yang termasuk daftar
tersebut adalah video-video YouTube, materi Wikipedia, situs agama pinggiran,
bahkan situs agen perjalanan.
- Laporan Trafigura Minton
Pada 2009,
internet dihebohkan upaya perusahaan perdagangan minyak Trafigura untuk
menghalangi publikasi studi internal mengenai dampak kesehatan terhadap
pembuangan limbah di Afrika. Rancangan laporan yang ditulis konsultan ilmuwan
John Minton menyebutkan proses kimiawi Trafigura yang digunakan untuk
membersihkan limbah bahan bakar minyak ternyata dilakukan secara amatir dan
meninggalkan kandungan sulfur yang berbahaya. Kandungan tersebut dikabarkan
bisa membuat luka bakar yang parah di kulit dan lambung, dan juga dapat
menyebabkan diare, muntah-muntah, pingsan, dan kematian bagi omanusia. The
Guardian memperoleh laporan tersebut, tetapi Trafigura mengajukan surat kabar
tersebut ke pengadilan. Namun, Wikileaks juga mendapatkan laporan itu. Dan
dalam waktu hitungan jam, informasi yang tidak boleh dilansir The Guardian
akhirnya tersebar lewat Twitter.
- Keanggotaan BNP (British National Party)
Nama,
alamat, dan pekerjaan 13.500 anggota British National Party yang beraliran
kanan dirilis Wikileaks pada 2008. Daftar tersebut termasuk beberapa nama
polisi, petinggi militer, dokter, dan profesor. Daftar tersebut tersebar
setelah petinggi militer memperingatkan bahwa politik BNP tidak sejalan dengan
nilai-nilai yang diusung militer Inggris. Salah satu orang yang berada dalam
daftar tersebut dipecat setelah diketahui dia merupakan anggota BNP.
- Akun Surat Elektronik Sarah Palin
Menjelang
Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2008, calon Wakil Presiden Sarah Palin
mengalami musibah. Akun surat elektroniknya diretas Anonymous, sebuah kelompok
dalam jaringan yang dikenal berseteru dengan Church of Scientology. Dua surat
elektronik, daftar kontak Palin, dan beberapa foto keluarga diunggah Wikileaks.
Tim kampanye Palin menilai itu sebagai ‘invasi privasi Palin dan pelanggaran
hukum yang mengejutkan’. Dalam publikasi yang dilansir Wikileaks, diketahui
bahwa Palin menggunakan akun pribadinya untuk urusan bisnis resmi. Diduga itu
dilakukan untuk mencegah pengungkapan kegiatan tersebut berdasarkan
undang-undang catatan publik.
- Data Pager 9/11
Lebih dari
500 ribu pesan pager yang dikirim Amerika Serikat pada serangan 11 September
dipublikasikan Wikileaks pada November 2009. Beberapa pesan tersebut berasal
dari petugas federal dan pejabat lokal. Publikasi tersebut memicu debat apakah
itu masuk kepentingan publik. Sebab, pesan-pesan itu mengungkapkan sesuatu yang
bersifat pribadi seperti “saya baik-baik saja, saya cinta kamu…..”. Juru bicara
Wikileaks berdalih pesan tersebut memperlihatkan gambaran penuh mengenai apa
yang terjadi hari itu.
- Dokumen Cara Mencegah Data Dibocorkan Wikileaks
Militer Inggris
mengeluarkan panduan untuk mencegah Wikileaks membocorkan dokumen-dokumen resmi
mereka tahun lalu. Dalam dokumen tersebut wartawan dianggap sebagai ancaman
kepada keamanan. Beberapa pihak yang dianggap bisa membocorkan informasi
rahasia adalah intelijen asing, penjahat, kelompok teroris, dan staf yang tidak
puas.
Kemudian akhirnya
terungkap juga dari kasus pembobolan dokumen rahasia Amerika Serikat ini,
tersangkanya adalah Bradley Manning yang bekerja sebagai seorang analis
intelijen militer. Dia ditangkap Mei 2010 setelah Wikileaks memasang cuplikan
dari sebuah helikopter Amerika Serikat yang menembak dari atas warga sipil
Irak. Pada bulan Juli Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengungkapkan ia
memiliki akses ke sistem jaringan komputer yang menghubungkan Pentagon dengan
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang disebut "Rahasia Internet
Protocol Router Network" atau SIPRNet, yang dapat diakses oleh sebanyak
2,5 juta pegawai sipil Amerika Serikat.
![]() |
Bradley Manning |
Dari kasus ini, menjadikan hubungan
Amerika Serikat dan negara Arab yang tadinya sudah mulai membaik akan menjadi
buruk kembali apabila tidak ada penjelasan dan keterbukaan dan juga pikiran
yang bijak dalam menyikapi kasus tersebut. Banyak lagi dokumen rahasia Amerika
Serikat yang dirilis oleh situs Wikileaks yang ter terpajang kepermukaan.
Keadaan seperti ini sangat membahayakan seluruh warga dunia karena dapat
menimbulkan ketegangan-ketegangan dalam dunia internasional yang mungkin dapat
menciptakan perang dunia. Namun hal ini dapat teredam dengan adanya
pemikiran-pemikiran yang jernih dari setiap aspek yang terseret dalam publikasi
yang dilakukan oleh situs Wikileaks terkait dengan dokumen rahasia Amerika
Serikat. Kasus Wikileaks ini juga sempat menjadi isu utama di dunia
internasional selama beberapa hari karena menyangakut negara adidaya yakni
Amerika Serikat dan negara-negara koleganya. Kasus ini menjadi pusat perhatian
dunia selain karena dokumen rahasia milik Amerika Serikat dan juga karena
kehebatan Wikileaks dalam membobol sistem informasi Amerika Serikat yang
terkenal sangat sulit untuk ditembus. Kasus ini juga menjadi sebuah titik balik
bagi seluruh negara-negara di dunia dalam memperketat keamanan mereka terkait
dengan dokumen-dokumen rahasia yang masing-masing mereka miliki.
Berkaitan dengan Hukum, pasal-pasal yang telah
dilanggar dari Bradley Manning atau pun pihak-pihak yang termasuk dalam Wikileaks
antara lain :
- Kasus Wikileaks ini melanggar pasal 27 ayat 1 RUU ITE, karena dalam mendapatkan dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat tersebut, Wikikeaks membobol situs resmi pemerintah Amerika Serikat demi mendapatkan dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat dan dengan sangat jelas tidak dibenarkan dan tanpa hak resmi yang diberikan oleh pihak pemerintahan Amerika Serikat. Pembobolan sistem informasi milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat inilah yang merupakan inti dari pelanggran yang dilakukan oleh wikileaks karena dalam mengakses dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat ini, wikileaks tidak memiliki hak sama sekali atas pengaksessan dokumen-dokumen rahasia tersebut.
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 27 ayat 2 RUU ITE, karena dokumen-dokumen yang didapatkan oleh Wikileaks dengan jalan yang tidak legal merupakan dokumen yang rahasia yang hanya diperuntukkan oleh pemerintahan Amerika Serikat dan tidak diperuntukkan untuk konsumsi umum. Inti pelanggaran yang dilakukan dalam pasal ini adalah wikileaks masuk secara paksa dalam sistem informasi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang merupakan dokumen yang rahasia dan sangat tidak diperbolehkan untuk diakses oleh orang lain diluar pemerintahan Amerika Serikat yang berkepentingan.
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 27 ayat 3 RUU ITE, karena dengan pembobolan dan pempublikasian dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat melalui situs Wikileaks tersebut menimbulkan bahaya bagi negara Amerika Serikat dan juga bagi kestabilan internasional. Karena dalam beberapa dokumen yang dipublikasikan terdapat hal-hal yang sangat sensitive seperti masalah nuklir Iran dan kaitannya dengan Negara-Negara Arab. Selain itu dengan dipublikasikannya dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat ini juga mengganggu kestabilan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan negara-negara yang menjadi rekan diplomatiknya yang terseret dalam dokumen rahasia yang tertera dalam situs Wikileaks. Inti pelanggran yang dilakukan dalam pasal ini adalah bahaya yang ditimbulkan dengan pempublikasian dokumen rahasia milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang dapat membahayakan keamanan dan kestabilan Amerika Serikat.
- Kasus Wikileaks ini melanggar pasal 28 RUU ITE, karena pembobolan yang dilakukan oleh Wikileaks terhadap dokumen-dokumen rahasia milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang merusak informasi yang ada seluruhnya dalam sistem informasi yanga da dalam Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 29 RUU ITE, karena pembobolan yang dilakukan oleh Wikileaks dalam mendapatkan dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat tersebut yang jelas-jelas dilindingi oleh pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negerinya. Inti dari pelanggaran yang dilakukan oleh wikileaks adalah tidak dibenarkan untuk mengakses informasi ataupun dokumen yang dirahasiakan oleh pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negerinya.
- Kasus Wikilaeks ini juga melanggar pasal 30 ayat 1 RUU ITE, karena dengan jelas mengakses sistem informasi pemerintahan Amerika Serikat untuk mendapatkan informasi-informasi melalui dokumen-dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat tanpa izin resmi dari pemerintah Amerika Serikat.
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 30 ayat 2 RUU ITE, karena pembobolan akses yang dilakukannya demi mendapat informasi terkait dengan dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat dan mengakibatkan rusaknya sistem informasi milik pemerintah Amerika Serikat khususnya Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 30 ayat 4 RUU ITE, karena pembobolan yang dilakukan oleh wikileaks telah membuat terganggunya sistem computer dan sistem informasi pada pemerintah Amerika Serikat khususnya pada Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 33 ayat 1, karena menggunakan suatu password untuk dapat membobol situs resmi Amerika Serikat demi mendapatkan dokumen-dokumen rahasia Amerika Serikat dan menyalahgunakan dokumen-dokumen rahasia tersebut dengan cara mempublikasikannya ke ranah public dan menyebabkan konflik di dunia internasional serta membuat gangguan pada perdagangan dan ekonomi Amerika Serikat yang terlihat pada penurunan nilai indeks saham Amerika Serikat
- Kasus Wikileaks ini juga melanggar pasal 33 ayat 2, karena menggunakan suatu password untuk menembus sistem informasi atau sistem computer milik pemerintah Amerika Serikat karena pembobolan akses yang dilakukan oleh Wikileaks dengan tujuan untuk mengambil dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat yang secara hukum dilindingi oleh pemerintah Amerika Serikat.
Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/02/120204_manning.shtml , diakses tanggal 10 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar