Kamis, 03 Januari 2013

MOTIVASI YANG KUAT BERASAL DARI DIRI SENDIRI :)



Motivasi terkuat tentunya berasal dari dalam diri. Namun tak jarang, motivasi dari dalam diri ini melemah apalagi jika dihantam dengan berbagai penghalang dari dalam dan luar diri. Selain juga berbagai faktor luar yang melemahkan semangat dan bahkan membuat Anda kehilangan arah saat berupaya meraih mimpi. Kehilangan motivasi, inilah yang kemudian menjauhkan Anda dari impian.
“Kadang kita takut memulai dan mengalah terhadap penghalang. Padahal seharusnya kita mengatasi, memecahkan penghalang tersebut agar menjadi peluang. Terkadang kita juga terjebak dengan penilaian orang lain. Kalau apa yang kita lakukan baik menurut kita, apapun itu, apa salahnya. Yang boleh menilai baik buruk adalah diri sendiri, bukan orang lain. Rasa malas juga menjadi penghalang itu.
Menaklukkan penghalang dan mengembalikan kekuatan dalam diri, inilah makna dari motivasi. Terkadang, motivasi hilang dari dalam diri dan membutuhkan pihak luar untuk mengingatkan diri agar kembali ke tujuan awal dalam melakukan apa pun dalam hidup.
Motivasi dari luar diri bisa berasal dari ragam sumber. Selain kelas motivasi yang boleh jadi tak sesuai untuk beberapa pribadi, buku juga bisa menjadi sumber inspirasi dan stimulan motivasi seseorang. “Memotivasi diri melalui buku, membuat seseorang dapat lebih obyektif membaca masukan dan saran, bahkan sugesti tertentu. Yang kemudian diterima dan disesuaikan dengan pengalaman pribadi masing-masing,”
Setiap pribadi tentunya punya cara yang menurutnya lebih efektif untuk memotivasi diri. Baik mengandalkan diri sendiri, ataupun mulai berpikir untuk mencari bantuan berupa stimulan dari orang lain atau hal lain di luar diri sendiri. Apapun pilihan caranya, motivasi nyatanya punya peran penting untuk membantu Anda mewujudkan berbagai rencana dengan aksi, bukan sekadar konsep yang ada di kepala.

TUGAS 3


MASALAH SOSIAL BANJIR
Musim hujan telah tiba. Sejak pekan lalu, intensitas hujan di Sumut meningkat. Di beberapa daerah, hujan telah menimbulkan dampak banjir yang serius terhadap pemukiman, areal pertanian, bahkan, tahun ini banjir di Sumut telah memutuskan jalur kereta api Medan-Rantauprapat.
Di Kota Medan dan beberapa kota besar lainnya, banjir telah menjadi masalah kronis karena terus menerus terulang jika hujan telah datang. Banjir kerap menjelma menjadi problema sosial yang serius karena dampaknya tidak hanya menelan korban harta, benda tapi juga nyawa. Bangkok, ibukota Thailand saat ini lumpuh diterjang banjir. Dampaknya cukup serius karena tak hanya menelan ratusan korban jiwa, namun terganggunya sarana transportasi dan terhentinya sejumlah industri.

Dengan pengalaman yang kurang lebih sama, beberapa daerah di Sumut pernah mengalami sejarah banjir dengan memakan korban yang luar biasa. Sebutlah banjir bandang di Bahorok, banjir bandang Sungai Belawan Sunggal, beberapa tahun lalu dan banjir besar lainnya yang beberapa kali merendam pemukiman di Medan.

Sejak pertengahan tahun ini, tren banjir bergeser dari yang selama ini merendam masyarakat daerah pinggir sungai, pindah ke kompleks pemukiman yang relatif jauh dari sungai di inti kota. Catatan pentingnya, banjir kini tidak hanya menjadi problem sosial masyarakat yang tinggal di pemukiman padat pinggir sungai, namun juga menjadi problem sosial seluruh warga kota termasuk mereka yang tinggal di perumahan mewah.

Masalah Lingkungan

Banjir memang masuk dalam peristiwa bencana alam. Watak bencana alam, datang tidak terduga. Suka-suka. Orang boleh berkelit, banjir sebuah musibah. Namun banjir kota yang kita pahami, datang dari sebuah masalah lingkungan yang sebenarnya dapat dikendalikan melalui tata kelola lingkungan dan perilaku peduli lingkungan oleh semua elemen kota.

Dalam tataran ini, menuding penyebab banjir disebabkan kesalahan satu elemen saja kuranglah tepat. Banjir kota sudah merupakan masalah sosial yang menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah secara kelembagaan, elemen masyarakat maupun secara pribadi (keluarga).

Pemerintah punya peran dalam hal pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan tata ruang dan infrastruktur lingkungan. Ketidaktegasan pemerintah -melalui berbagai institusinya- menerapkan aturan perizinan bangunan yang tidak menimbang aspek penataan lingkungan yang baik akan menuai bencana banjir.

Banyak kasus banjir kota meluas dan menimbulkan lebih banyak korban akibat kebijakan dan pengawasan pemerintah yang antara lain mengizinkan pembangunan pemukiman di daerah jalur hijau pinggir sungai. Pengawasan yang lemah terhadap tumbuhnya bangunan di daerah resapan air, bangunan yang dibiarkan menutup drainase, bahkan penimbunan sawah untuk bangunan perumahan, merupakan sumber banjir kota. Karena itulah peran pemerintah harus lebih didorong untuk mengendalikan pembangunan yang menimbang fungsi tata ruang dan aspek lingkungan.

Selain pemerintah, masyarakat bisa mengambil peran dengan melakukan langkah-langkah untuk mengurangi dampak banjir. Masyarakat dapat membangkitkan kesadaran bersama menjaga agar saluran air atau sungai tidak tersumbat oleh sampah dengan rajin melakukan gotong royong bersih lingkungan.

Sampah yang menyumbat drainase atau sungai dapat dengan mudah dibersihkan jika semua anggota masyarakat berpartisipasi melalui aksi gotong royong peduli lingkungan.

Tanggap Darurat

Tanggap sebelum banjir juga meliputi persiapan rencana yang akan dilakukan perorangan atau keluarga menghadapi kondisi darurat banjir yang tidak kita harapkan, namun suka tidak suka banjir datang juga menerjang pemukiman kita. Apa yang akan dilakukan ketika banjir menerjang? Berikut penulis sarikan dari berbagai sumber terpercaya mengenai tips-tips penting yang direkomendasikan para pakar lingkungan.

Menjaga kestabilan mental hal yang terpenting dilakukan, karena banjir berpotensi memicu stres. Bila kita larut dengan tekanan banjir, malah tidak dapat menangani masalah yang dihadapi dengan baik.

Tidak kalah penting mewaspadai bahaya dampak banjir yang mengancam anak-anak dan anggota keluarga yang lain. Dampak bahaya banjir mulai dari tenggelam terseret arus, sakit, keracunan, terinfeksi penyakit, maupun bahan kimia, maupun bahaya non fisik seperti bingung, takut dan stres. Antisipasinya, selain waspada juga harus menjaga kebersihan karena paska banjir, kuman bisa saja menyebar melalui sumber minum, mandi, atau peralatan rumah tangga.

Bila misalnya, harus mengungsi saat banjir, pastikan rumah dalam keadaan aman saat dimasuki kembali. Bila terdapat retakan pada dinding atau pun kerusakan pada atap yang dapat membuatnya runtuh, sebaiknya tetap diwaspadai. Demikian pula dengan harus hati-hati terhadap sumber listrik rumah. Saat banjir, biasanya arus listrik berpotensi menginduksi peralatan atau dinding rumah yang basah. Karena itu sebaiknya sekering listrik dimatikan, dan menghidupkan kembali dengan hati-hati.

Perlu diperhatikan, sebelum mengutak-atik peralatan listrik yang terendam banjir, pastikan Anda memiliki cukup pengetahuan mengenai hal tersebut. Jika ada stop kontak yang terendam air, pastikan sekering utama telah dicabut. Jangan digunakan sebelum yakin bahwa stop kontak telah kering dan tidak ada yang rusak.

Bila rumah sering langganan banjir, rencana tanggap darurat yang lebih detil saat banjir akan sangat membantu untuk mengingatkan apa yang harus dilakukan saat banjir melanda. Sebaiknya prosedur darurat dibuat tertulis sehingga seluruh anggota keluarga memahaminya dan tahu apa yang harus dilakukan saat banjir datang.

Bila rumah mengalami kerusakan yang berat karena sering diterjang banjir, perlu mempertimbangkan relokasi ketimbang membangunnya dari awal yang juga memakan biaya cukup besar. Bila memiliki dana lebih baik berpikir untuk merelokasi rumah ke tempat yang lebih aman dari banjir.

Berkat partisipasi pemerintah dan masyarakat yang tanggap terhadap lingkungan serta keluarga yang memiliki rencana tanggap darurat saat banjir, harapannya banjir sebagai suatu bencana dapat diantisipasi dan tidak akan membawa kerugian lebih yang besar. 


cerita inspiratif



2 Manusia Super di Jembatan Setiabudi  - Inspriasi

Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki mengarungi
tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu diingatkan….


Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari ini :


Siang ini February 6, 2008 , tanpa sengaja ,saya bertemu dua manusia super.
Mereka mahluk mahluk kecil , kurus ,kumal berbasuh keringat. Tepatnya diatas jembatan penyeberangan setia budi , dua sosok kecil berumur kira kira
delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam.
Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung
jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan
lebar lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan
ucapan "Terima kasih Oom !". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan
Cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.

Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan , menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,lagi lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta . Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu , duapertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan .

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita , senyum diwajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang manggayut langit Jakarta.

" Terima kasih ya mbak .semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka, tak lama siwanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah .

" Maaf , nggak ada kembaliannya ..ada uang pas nggak mbak ? " mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.

" Oom boleh tukar uang nggak , receh sepuluh ribuan ?" suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka . sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah .

" Nggak punya , tukas saya !" lalu tak lama siwanita berkata " ambil saja kembaliannya , dik !" sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya kearah ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap , ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti , lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Siwanita kaget , setengah berteriak ia bilang "sudah buat kamu saja , nggak apa..apa ambil saja !", namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. " maaf mbak , Cuma ada empat ribu , nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !" Akhirnya uang itu diterima siwanita karena sikecil pergi meninggalkannya.

Tinggallah episode saya dan mereka , uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya . mereka menghampiri saya dan berujar " Om, bisa tunggu ya , saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek !".

" eeh .nggak usah ..nggak usah ..biar aja ..nih !" saya kasih uang itu ke sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.

Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya ,"Nanti dulu Om , biar ditukar dulu ..sebentar "
" Nggak apa apa , itu buat kalian " Lanjut saya
" jangan ..jangan Om , itu uang om sama mbak yang tadi juga " anak itu bersikeras

" Sudah ..saya Ikhlas , mbak tadi juga pasti ikhlas ! saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari keujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat , secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari kearah saya.

" Ini deh om , kalau kelamaan , maaf .." ia memberi saya delapan pack tissue

" Buat apa ?" saya terbengong

" Habis teman saya lama sih Om , maaf , tukar pakai tissue aja dulu " walau dikembalikan ia tetap menolak .

Saya tatap wajahnya , perasaan bersalah muncul pada rona mukanya . Saya kalah set , ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya . Beberapa saat saya mematung di sana , sampai sikecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu , dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah.

"Terima kasih Om , !"..mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup terdengar percakapan " Duit mbak tadi gimana ..? " suara kecil yang lain
menyahut " lu hafal kan orangnya , kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin..." percakapan itu sayup sayup menghilang , saya terhenyak dan kembali kekantor dengan seribu perasaan.

Tuhan ..Hari ini saya belajar dari dua manusia super , kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh , mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra , mereka tahu hak mereka dan hak orang lain , mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue.
Dua anak kecil yang bahkan belum baligh , memiliki kemuliaan diumur mereka yang begitu belia.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO
Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.


Saya membandingkan keserakahan kita , yang tak pernah ingin sedikitpun berkurang rizki kita.

"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana , kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"

Semoga pengalaman nyata ini mampu menggugah
kita untuk lebih SUPER.